
MUHAMMADIYAHWONOSOBO.COM - Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo menggelar Pengajian Pimpinan, Hari Bermuhammadiyah sekaligus Pembukaan Musypimda 1 PDPM Kabupaten Wonosobo, Ahad 15 Juni 2025 di GOR AR Fachrudin SMA Muhammadiyah Wonosobo.
Hadir H. Dodok Sartono Sekretaris PWM Jateng, Roy Sekretaris PWPM Jateng, Pleno PDM, PCM, PRM, Ortom, AUM se-Kabupaten Wonosobo, total 340 orang.
H. Bambang WEN, Ketua PDM Wonosobo dalam sambutannya menekankan kewajiban PCM, PRM, Ortom dan AUM untuk hadir dalam Pengajian Pimpinan setiap Ahad Pon, dalam rangka menyatukan Visi Misi dan Program dalam menggerakkan organisasi.
Lebih lanjut Ketua PDM merencanakan akan mengadakan Pelatihan Gerakan Jama'ah dan Dakwah Jama'ah (GJDJ) bagi setiap Cabang dan Ranting dengan ukuran yang jelas, tambah Ranting tambah Anggota dan tambah kegiatan.
Sekretaris PWM Jateng, H. Dodok Sartono menekankan agar Muhammadiyah, Ortom dan AUM memiliki Project yang bisa dilakukan seperti Aisyiyah dengan Qoriyah Thoyibah, NA memiliki BuAna (Badan Usaha NA), Pemuda Muhammadiyah, IPM, AUM semua diharapkan memiliki Project yang bermanfaat untuk umat

Dalam kesempatan tersebut, Dodok menyampaikan Perkembangan Negara/Organisasi menurut Ibnu Qoldun dalam 3 tahapan masing2 tahapan 40 tahun : Tahap 1 : Membuat pondasi bentuk bangunan Muhammadiyah. Tahap 2 : Membangun. Tahap 3 : Menikmati atau kehancuran. Muhammadiyah telah 116 Tahun berada di Tahap 3 apakah telah menikmati atau menuju kehancuran ? Terus tumbuh atau semakin menurun ? kita perlu refleksi. Ini Tahap Pertaruhan kalau tidak melakukan perbaikan, pembaruan akan mengalami titik jenuh dan terus menurun.
"PP Muhammadiyah terus melakukan inovasi melakukan pembekalan pembinaan ideologi dan paham keagamaan, Diklat khusus standar manajemen organisasi yang Maju, Profesional dan Modern (MPM) termasuk didalamnya KPI ke setiap PWM, dilanjut ke PDM sampai ke PCM, PRM, Ortom dan AUM sesuai tingkatan organisasi setiap tahun." Ujarnya

Lebih lanjut Dodok menegaskan ada 3 Rumus Fisika dan implementasi dalam Persyarikatan yaitu W = F X S dengan keterangan W = Usaha, F = Gaya, S = Jarak Perpindahan. Setiap hari ngurusi Persyarikatan namanya Gaya yang jadi pertanyaan apakah menumbuhkan Persyarikatan atau tidak ? Dan ada ukurannya atau tidak (S).
"Gayanya (F) tinggi tapi tidak mengukur (S) nya kalau ternyata (S) nya nol maka berapapun gaya (F) kita kalau dikalikan nol maka Usaha (W) kita nol. Seperti Tupai yang berlari disarangnya. KPI itulah ukurannya (S)nya" jelasnya.
"Ada 3 Prioritas : 1). Perbaikan Kantor Persyarikatan sebagai Pusat Komando dan Perjuangan, PDM minimal ada 5 ruangan : Resepsionis, Ruang Tamu, Ruang Ketua PDM, Aula/Ruang Rapat, Sekretariat, punya staf minimal 3 orang menandakan organisasi yang besar dan profesional. Bila Kantor Cabang masih berupa Rumah Tinggal pasang Papan Nama. Prioritas ke 2 : punya Mubaligh setiap Ranting minimal 2 orang. Prioritas ke 3 : rutinkan Rapat kalau tidak rapat tidak ada kegiatan : ngumpul, tukul (ide), sembur (dana)."

Dodok mengingatkan tentang momentum, sekarang era pemerintahan Prabowo banyak menteri dari Kader Muhammadiyah, banyak program bisa diakses Muhammadiyah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), 80.000 Koperasi Merah Putih, BOS setiap tahun, dll ini semua momentum, rumusnya (M) Massa x (V) Kecepatan. Massa artinya sumberdaya yang dimiliki : AUM, Guru, Sarpras, Ustdz semua diperbaiki sedangkan (V) itu Kecepatan, kalau lambat akan diambil orang lain. ketika ada momentum segera diraih jadi RT/RW/Koperasi Merah Putih, MBG, dll kesempatan datang tidak menunggu kita siap. Kita maju bukan karena dibantu Pemerintah, tapi kita dibantu Pemerintah karena kita telah maju.
"Ada Rumus lain terkait mengurusi Persyarikatan : Rumus Kekekalan Energi sebagai Hukum Alam Sunnatullah. Kita keluarkan energi maka sama dengan energi yang masuk yang kita dapat. Setiap hari kita keluarkan energi positif bekerja dengan gaji yang terbatas dari yang seharusnya namun kita bekerja dengan giat maka kekurangan penghasilan itu akan menjadi energi positif yang pasti cair tidak harus berupa uang tapi badan yang sehat, anak yang sholeh, jalan keluar dari setiap masalah, begitu pula sebaliknya energi negatif juga akan cair dalam bentuk yang merugikan kita, harta banyak tapi tidak terkelola dengan baik sebagaimana disebutkan dalam QS Az. Zalzalah : 78"
"Termasuk dalam mengurus Muhammadiyah totalitas tanpa gaji kinerja terbaik pasti ada energi positif yang akan kita dapatkan ketika kita melakukan kebajikan yang sempurna sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran : 92" tandasnya. (rdp)
Comments
No comments yet. Be the first to comment!