
_rudyspramz, MPI_
Muhammadiyah dan pimpinannya di media sosial relatif jarang mengeluarkan pernyataan yang kontroversial karena itu jarang tampil di tv/podcast, hanya memang ustd Adi Hidayat dan Ustd Mujiman yang pernah rame di medsos dengan tuduhan dan komentar macam2 biasa ada yang pro dan kontra, dunia netizen dunia bebas yang harus diperhatikan dan tidak perlu diambil hati.
Beda dengan sahabat kita NU dan salafi yang sering rame di medsos karena perbedaan paham keagamaan dan berlawanan secara ekstrim terakhir Ulil PBNU melontarkan istilah ‘Wahabi Tambang’ Tradisi nahdliyin semisal sholawatan dengan banyak joget selalu rame disorot netizen.
Tradisi amaliyah nahdliyin selalu menarik dipelajari dengan keunikannya dan kontroversinya dan itu tidak sederhana semesta ilmu yang luas untuk kita pelajari (turats).
Sementara Muhammadiyah terus konsisten dengan amaliyah berkemajuannya dan telah memberikan image positif bagi masyarakat/netizen.
Perluasan dakwah amaliyah Muhammadiyah sesuatu yang positif dalam banyak bidang dari kemiliteran (rudal), ekonomi (pabrik) keuangan (bank) dst termasuk tambang yang tetap menjadi polemik.
Merambah ke banyak bidang yang selama ini ranah mereka para pengusaha apalagi oligarki menjadi hukum wajib bagi sebuah gerakan Islam.
Menjadi kompetitor dalam dunia ekonomi dan perbankan dimana umat sudah terlibat dalam wilayah tersebut jangan lah sampai terkesan merebut lahan mereka namun dalam rangka untuk kolaborasi dan membawa misi keadilan dan kemaslahatan untuk semuanya.
Salah satu kritik, pelebaran pergerakan sebagai sebuah praksisme Islam tentunya tidak boleh menurunkan elan vital dakwah/tabligh, spiritualitas dan kaderisasi karena inilah ruh gerakannya dan menjadi kebutuhan umat kalau tidak ingin mereka berpaling ke lain hati.
Keduanya, Praksisme dan Tabligh adalah DNA Muhammadiyah.
Wallahu a'lam
Comments
No comments yet. Be the first to comment!