
rudyspramz, MPI
Di era global saat ini dan lebih-lebih di masa depan kemampuan berbahasa internasional seperti Inggris, Arab, Mandarin, dan lainnya bukan lagi keunggulan tambahan, melainkan kebutuhan dasar.
Pengenalan bahasa asing sejak dini menjadi modal penting membentuk generasi yang siap terlibat aktif di dunia global . Ini bisa menjadi poin keunggulan pendidikan masa kini.
Namun, bahasa hanyalah pintu masuk. Di baliknya terbentang lautan ilmu, baik klasik maupun modern dari sains, budaya, hingga teknologi mutakhir. Sayangnya, banyak dari ilmu itu tidak kita ketahui, karena belum sempat kita pelajar atau belum kita pahami bahasanya.
Kabar baiknya, sumber-sumber ilmu itu kini ada di genggaman kita setiap hari: ponsel pintar. Akses buku, jurnal, video, podcast, hingga forum internasional tinggal beberapa klik saja.
Tinggal satu hal: kemauan untuk terus belajar. Karena sejatinya, kita semua adalah murid seumur hidup. Belajar tidak mengenal usia.
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” HR. Muslim
“The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn, and relearn.” - Alvin Toffler
Mari biasakan diri menjadi manusia pembelajar. Untuk diri sendiri, untuk anak-anak kita, dan untuk masa depan yang lebih luas 🌱
Comments
No comments yet. Be the first to comment!