
Anggoro, Stikesmu
Delapan dekade telah berlalu sejak proklamasi kemerdekaan dikumandangkan. Namun, semangat juang para pahlawan tak pernah padam—termasuk mereka yang bertempur tanpa senjata, tanpa seragam militer, namun dengan keberanian yang sama besarnya: para tenaga kesehatan.
Dulu, mereka hadir di garis depan perang fisik, menyusuri hutan, ladang, dan medan tempur dengan perlengkapan seadanya. Dengan perban kain, ramuan herbal, dan tekad baja, mereka merawat luka-luka para pejuang kemerdekaan. Di tengah dentuman senjata dan bahaya yang mengintai, mereka tidak hanya mengobati tubuh yang terluka, tapi juga menjaga semangat bangsa yang ingin merdeka.
Hari ini, medan tempur itu telah berubah wujud. Dentuman senjata berganti dengan alarm ruang isolasi. Ancaman bukan lagi penjajah bersenjata, tetapi virus tak kasat mata, penyakit mematikan, dan pandemi global. Namun, semangat juangnya tetap sama. Para tenaga kesehatan kini bersenjatakan ilmu, teknologi, dan dedikasi. Mereka berdiri di garda terdepan, mengenakan APD sebagai zirah modern, mempertaruhkan nyawa demi menyelamatkan nyawa.
Lebih dari itu, ada medan lain yang tak kalah berat: medan pengetahuan. Di tengah banjir informasi dan maraknya hoaks kesehatan, para tenaga kesehatan kini memanggul tanggung jawab baru, menjadi pendidik, pelurus informasi, dan penjaga akal sehat masyarakat. Karena dalam setiap jiwa yang tercerahkan, ada kekuatan untuk mencegah penyakit dan menjaga kehidupan.
Kostum yang kami kenakan hari ini bukan sekadar hiasan karnaval. Ia adalah simbol perjalanan panjang perjuangan kesehatan bangsa ini. Dari darah dan peluru, menuju mikroskop dan buku. Dari fisik yang terluka, menuju pikiran yang tercerahkan.
Kami, dari STIKES Muhammadiyah Wonosobo, dengan bangga menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang berpartisipasi dalam Karnaval Kemerdekaan Kabupaten Wonosobo ke-80. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami: melanjutkan perjuangan, menjaga kesehatan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Karena kemerdekaan bukan hanya tentang bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari penyakit, dari kebodohan, dan dari ketidakpedulian.
Mari terus berjuang di medan yang baru, dengan semangat yang tak pernah usang.
Comments
No comments yet. Be the first to comment!